Binatang pengerat seperti tikus memiliki pendengaran pada rentang frekuensi 30-50 kHz. Bunyi dengan frekuensi ultrasonik tersebut tidak, terdengar oleh telinga manusia. Sayangnya, tidak semua binatang pengganggu di dalam rumah (termasuk serangga) akan bereaksi pada frekuensi yang sama. Beberapa binatang dapat merasa terganggu dengan frekuensi 35 kHz, tetapi ada juga yang dapat diusir dengan frekuensi 38- 40 kHz. Untuk itu, alat pengusir binatang pengganggu yang efektif harus dibuat agar dapat beroperasi pada berbagai variasi rentang frekuensi. Perubahan pembangkitan frekuensi osilator yang digunakan harus bervariasi secara kontinu Iangkah demi langkah.
Dengan rangkaian ini, alat pengusir tikus akan membangkitkan bunyi ultrasonik pada frekuensi tersebut secara kontinu dan otomatis. Pada alat ini digunakan lima undakan frekuensi yang sebenarnya dapat diperluas hingga sepuluh undakan variasi frekuensi. Masing-masing pulsa clock berasal dari op amp IC1 CA3130 dan akan digeser satu per satu oleh keluaran logika 1 dan 1C2 CD4017 mulai dari Q0 sampai Q4. Lima preset dari VR2 hingga VR6 masing-masing terhubung ke Q0 sampai Q4 diset dengan nilai yang berbeda dan terhubung ke pin 7 dari 1C3 NE555.
Rangkaian Pengusir Tikus
VR1 digunakan untuk mengubah pesat pulsa clock. IC3 berperan sebagai multivibrator astabil dan beroperasi pada frekuensi 80 kHz. Bentuk keluarannya merupakan pulsa asimetris. IC4 adalah IC4013 yang merupakan D flip-flop yang akan memberikan keluaran 40 kHz pada pin keluaran Q-nya. Keluaran tersebut kemudian diperkuat dengan transistor T1, T2, T3, dan T4 untuk men-drive tweeter plezi frekuensi tinggi.
Note: Only a member of this blog may post a comment.