Powered by Blogger.

Sunday, February 28, 2016

Cara Memperbaiki Kerusakan pada Input Tabung Layar Tv

Pada Input Tabung Layar TV atau Input CRT, terdapat soket fokus, rangkaian RGB, catu 180 V dc untuk RGB, catu 6 V ac untuk heater, catu fokus 1,5 kV dan screen 200 V dc, serta sinyal video. Input Tabung Layar TV atau  CRT dapat dilihat pada gambar berikut.

Input CRT

Pada gambar di atas, kabel merah adalah kabel fokus, sedangkan kabel abu-abu adalah kabel screen. Tegangan kedua kabel ini dapat diatur pada Flyback atau FBT. Potensiometer paling atas adalah untuk mengatur fokus dan yang bawah adalah untuk mengatur screen.

Kabel deret empat adalah kabel catu 6 V ac dan 180 V dc dengan susunan ground catu 6 V ac dan ground catu 180 V dc. Kabel deret lima adalah kabel sinyal video. Jika ditelusuri, akan diperoleh susunan ground, catu 12 V dc, sinyal R, sinyal G, dan sinyal B.

Gangguan pada fokus

Jika gambar pada televisi tidak fokus (terlihat snow atau bintik lebah yang besar-besar), mengaturya dapat dengan memutar potensiometer untuk fokus pada flyback atau FBT Jika tetap tidak ada perubahan, yang rusak adalah soket fokus (lingkaran merah putus-putus). Gejalanya dapat dilihat pada kawat konduktor, pada pin fokus ada korosi warna hijau. Dengan  demikian, dapat dipastikan bahwa soket fokus rusak sehingga tegangan yang dikirim Flyback atau FBT hilang karena pengarbonan (terjadi hambatan akibat kotoran korosi).

Gangguan pada screen

Terang gelapnya cahaya pada  Layar TV sangat bergantung pada tegangan yang dikeluarkan Flyback atau FBT untuk screen. Jika tegangan pada screen di bawah 100 V dc, Layar Tv akan gelap. Pada screen, biasanya dipasang sebuah resistor dan kapasitor (garis persegi merah putus-putus). Jika kapasitor ini short, tegangan pada screen akan turun dan dapat mengakibatkan Layar Tv gelap walaupun potensiometer pada Flyback atau FBT diputar (adjust) maksimum.


Gangguan catu 180 V dc

Catu 180 V dc digunakan sebagai penguat video yang terangkum dalam sinyal RGB (Red, Green, Blue). Catu 180 V dc bersumber dan Flyback atau FBT(tegangan output) melalui sebuah resistor fuse dan sebuah diode penyearah tegangan serta ditapis oleh sebuah kapasitor elektrolit dengan kapasitas sekira 22 mf/250 V. Nilai tegangan 180 V dc inilah yang dimanfaatkan untuk catu RGB. Jika salah satu dari tiga komponen tersebut rusak (resistor fuse, diode, dan kapasitor elektrolit), gambar menjadi bergaris-garis buku (kecerahannya tidak dapat dikontrol). Hal ini terjadi karena catu untuk RGB tidak mencukupi. Umumnya, komponen yang sangat rentan terhadap kerusakan pada catu RGB 180 V dc adalah kapasitor elektrolit tersebut.

Gangguan pada heater

Heater adalah pemanas pada belakang Tabung Layar TV atau CRT (katoda). Suhu pada heater dapat mencapai 800°C. Menurut teori, dengan suhu sekira 800°C tersebut, elektron pada filamen (senapan elektron) sudah meninggalkan inti (meloncat) dengan dipercepat oleh tegangan dari screen (G2), kemudian ditarik lagi oleh tegangan tinggi pada anode. Elektron yang bersumber pada senapan elektron (electron gun) tersebut akan menabrak layar pendar sehingga jika diamati dari depan, akan meninggalkan seberkas cahaya. Cahaya inilah yang akan diolah sedemikian rupa menjadi gambar yang bergerak. Catu heater dipasangi sebuah resistor fuse. Jika pin heater diukur dengan posisi x1 Ohm (lepaskan soket Tabung Layar TV atau CRT), akan terbaca 0 Ohm ini berarti heater dalam keadaan baik atau tidak putus. Jika putus, Tabung Layar TV atau CRT tidak berguna lagi.
Untuk keadaan normal, kerusakan heater pada Tabung Layar TV atau CRT jarang terjadi. Yang sering mengalami kerusakan adalah solderan yang berhubungan dengan heater dan resistor yang dipasang pada heater. Namun, apabila terjadi masalah pada heater, akibatnya sangat fatal layar televisi akan gelap.


Letak Heater pada CRT

Mengamati kerusakan pada heater sangat mudah. cukup dengan melihat bagian ekor Tabung Layar TV atau CRT (input CRT). Jika ujung tabung terlihat menyala seperti bara api, berarti heater secara keseluruhan bekerja (baik). Jika tidak, berarti sebaliknya. Pada televisi yang masih baru, nyala heater tidak terlalu terang. Untuk melihatnya, ruangan perlu agak digelapkan.

Pada televisi yang jam pemakaiannya cukup lama (televisi sudah tua), jika cahayanya redup (G2 sudah dinaikkan), dengan menaikkan sedikit tegangan heater, dapat menambah terang cahaya pada layar. Cara ini dilakukkan jika tidak mampu mengganti Tabung Layar TV atau CRT karena alasan dana.


Jalur Tegangan Heater

Menaikkan tegangan heater dapat dengan cara melilitkan sekira 1-2 belitan pada ferit Flyback atau FBT. Harap diperhatikan arah belitannya karena jika salah arah, tegangannya tidak akan bertambah. Sebaiknya, diukur saat sebelum dililitkan dan setelah dililitkan. Jika telah diperoleh tegangan yang diharapkan, catu heater boleh dipasang kembali. Atau dengan melepas heater dari rangkaian PCB mesin TV dan buatlah lilitan pada ferif Flyback 3-4 lilitan sehingga menghasilkan tegangan sekitar 4-6 Volt ac seperti yang dilakukan di Artikel Memperbaiki Layar CRT TV.

Previous
Next Post »

Note: Only a member of this blog may post a comment.