Powered by Blogger.

Thursday, April 7, 2016

Cara Membeli Telur Tetas Itik di Pasar Tradisional

Di daerah saya bukan sentra peternakan unggas, baik itik, ayam ataupun puyuh. Jadi jika kita membutuhkan telur tetas yang cukup banyak pasti akan mengalami kesulitan. Pembahasan kali ini kita khususkan untuk Membeli Telur Tetas  Itik untuk ditetaskan pada Mesin Penetas Telur. Tentu kita membutuhkan minimal 100 butir Telur Tetas Itik. Seorang  peternak  itik ditempat saya  tidak banyak memelihara itik, paling seorang peternak mempunyai 10 ekor itik yang dipeliharanya. Letaknya juga berjauhan antara peternak. Maka untuk mengumpulkan Telur Tetas Itik dalam waktu yang singkat pastilah mengalami kesulitan.

Di daerah saya yaitu di kelurahan Tanjung Raja kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan ada pasar tradisionalnya. Pasar ini terjadi dua kali dalam satu minggunya yaitu hari Rabu dan Minggu. Pada hari tersebut para peternak itik membawa hasil telurnya untuk dijual kepada pada pengumpul telur. Peternak ini biasanya mengumpulkan telur sebelum dijual selama dua mingguan baru dijual ke para pengumpul. Mengapa mereka lama sekali mengumpulkan telur itiknya baru dijual? Jawabnya karena itik mereka tidaklah banyak paling 10 ekor yang dipelihara secara tradisional juga. Jadi kalau cepat dijual tanggung karena hasilnya sedikit belum lagi dimakan oleh keluarganya untuk lauk makan mereka.


Telur  Itik di Pasar Tradisional


Kembali lagi ke permasalahan yaitu bagaimana Membeli Telur Tetas Itik , di Pasar Tradisional inilah kita mudah mendapatkan telur itik untuk ditetaskan. Apa bisa telur di pasar tradisional ditetaskan? Tentu bisa karena para peternak tradisional mengumbar bebek mereka diladang, biasanya peternak memelihara seekor atau dua ekor itik jantan, jadi telur itik mereka bisa ditetaskan.  Lalu bagaimana kwalitas telur tetasnya karena peternak lama mengumpulkan telurnya baru dijual sedangkan telur untuk ditetaskan maksimal berumur satu minggu? Nah… inilah tujuan penulisan artikel ini yaitu bagaimana mendapatkan telur yang masih segar untuk ditetaskan dari sekumpulan telur yang tidak diketahui asal-usulnya tersebut.

Cara menemukan telur segar untuk ditetaskan dari telur yang tidak diketahui asal-usulnya ini sudah saya temukan sekitar 20 tahun yang lalu. Sekarang umur saya sudah 36 tahun, jadi hitung saja umur berapa saya menemukan formulanya. Sedangkan ayah saya bukan peternak melainkan seorang guru SD, internet belum ada pada waktu itu, buku susah didapat dan sulit dibeli karena gaji seorang guru pada waktu itu sangat kecil sekali. Masih ingat dibayangan saya, ketika Ibu merebus sebutir telur harus berbagi dengan tiga saudara saya, jadi telur satu butir dibagi empat, tipis sekali ya? Sekarang jadi guru enak ada uang sertifikasinya yang lumayan besar bisa untuk beli mobil jika dikumpulkan dalam waktu setahun. Enak sekali yaaa jadi guru sekarang gajinya besar, tetapi apa hasil kerja mereka sangat menyedihkan sekali.

Sebenarnya untuk mencari telur segar untuk ditetaskan di pasar tradisional tidaklah sulit. Cukup meminta izin kepada penjualnya untuk memilih telur dan meneropongnya satu-persatu, penjualnya pasti mengizinkannya. Bagaimana caranya? Di dalam setiap telur pasti ada rongga udaranya, disinilah letak kuncinya. Telur yang baru ditelurkan dan masih segar mempunyai rongga udara yang cukup kecil, sedangkan telur yang sudah lama disimpan mempunyai rongga udara yang besar. Lihat pada gambar perbedaan telur baru dan telur lama disimpan dibawah ini : 

Telur Baru Bagus untuk Ditetaskan

Pada gambar di atas dapat kita lihat perbedaan antara telur baru dan telur lama disimpan. Telur baru mempunyai rongga udara yang relative sempit jika dibandingkan telur lama disimpan. Tetapi ada juga telur yang posisi rongga udaranya seperti gambar di bawah ini, hindari memilih telur seperti ini untuk ditetaskan karena biasanya tidak akan menetas meskipun fertile. Telur seperti gambar dibawah ini biasanya mati saat penetasan karena tidak mampu memecahkan cangkang telur karena posisinya terbalik kemungkinan sukar untuk memutar badan saat penetasan.
Telur yang tidak Bagus Ditetaskan

Selain dengan melihat besar atau kecilnya rongga udara yang ada dalam telur dengan cara meneropong telur, pemilihan telur tetas harus juga melihat bentuk fisiknya yaitu seperti uraian di bawah ini.

Untuk Telur Itik yang Baik Memiliki Ciri :
  • Jangan menetaskan telur bebek yang berwarna terlalu putih atau terlalu biru. Juga jangan memilih telur terlalu lonjong atau terlalu bulat. Karena telur yang demikian biasanya tidak akan menetas meskipun fertile.
  • Telur bebek yang ditetaskan jangan berumur lebih dari 4 hari. Telur bebek yang berumur lebih dari 4 hari biasanya kualitasnya sudah kurang bagus
  • Telur dalam kondisi bersih, kalau kotor harus dibersihkan dulu sebelum ditetaskan
  • Kulitnya halus, tidak kasar berbintik-bintik seperti pasir yang melekat pada cangkang.
  • Tebal kulitnya rata, agar saat menetas dapat serentak..
Demikianlah cara membeli Telur Tetas Itikatau bebek pada pasar trasisional, dimana asal-usul telur tidak kita ketahui. Selain itu jika kita mau menetaskan telur sebanyak seratus butir, belilah telur sebanyak 200 butir telur. Mengapa demikian? Ini dikarenakan biasanya para peternak itik yang memelihara 10 ekor itik betina hanya memiliki satu ekor pejantan, sedangkan semestinya dari 5 ekor itik betina berbanding 1 ekor pejantan. Jadi dengan demikian Telur Tetas Itik dari pasar tradisional hanya fertile sebesar 50% saja. Setelah tiga atau empat hari pengeraman telur yang kosong akan kita ketahui dengan Cara Diteropong untuk Mengetahui Telur Fertil dan telur yang kosong. Telur kosong kita jual kembali ke pasar tradisional dimana tempat kita membelinya semula.

SELAMAT MENCOBA !!

Previous
Next Post »

Note: Only a member of this blog may post a comment.