Panel Surya adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah cahaya matahari menjadi energy listrik. Energi listrik yang dihasilkan berguna untuk penerangan pada malam hari, sedangkan pada malam hari tidak ada cahaya matahari. Bukankah malam hari ada cahaya dari bulan dan bintang? Sudah saya coba cahaya bulan atau bintang tidak akan cukup menghasilkan energy listrik, bahkan cahaya dari bolam listrik dari PLN juga tidak mampu. Agar energy listrik yang dihasilkan Panel Surya bisa digunakan pada malam hari maka listrik yang dihasilkan disimpan di batere atau Aki. Penyimpanan listrik ke Aki ada prosedur dan syarat-syaratnya serta menggunakan alat yang bernama Charger Controller.
Pondok di Kebun Listriknya Memakai Tenaga Surya
Charger Controller Panel Suryaagak lumayan mahal harganya, sedangkan sebelumnya kita telah dibebani dengan membeli Panel Surya dan Aki yang juga sangat mahal. Contohnya sekitar tiga tahun yang lalu saya membeli Panel Suryauntuk penerangan sebuah pondok dikebun. Saya membeli sebuah Panel Surya dengan daya 50 WP, panel surya ini harganya waktu itu Rp. 1.250.000, kemudian saya membeli batere 32 Ah dengan harga Rp. 400.000, kalau sekarang pasti lebih mahal lagi. Rupanya ini belum cukup, saya harus membeli sebuah Charger Controller 10 Ampere yang harganya Rp. 400.000. Jadi jika ditotal keperluan sebuah panel surya dengan daya 50 WP adalah Rp. 2.050.000. Ini belum untuk membeli bolam lampu serta inverternya. Tapi sekarang sudah enak karena sudah ada bolam lampu LED yang khusus untuk tegangan DC 12 Volt, juga ada Fetting Inverter yang sudah dilengkapi dengan inverter didalamnya dengan harga yang sangat murah seperti pada gambar berikut.
Bolam Lampu untuk Tenaga Surya
Karena saya alumni dari Teknik Elektro, saya berencana mau merakit sendiri Charger Controller untuk mengatur pengisian Aki dari Panel Surya tersebut. Hasil rakitan akan saya posting dan dibahas pada postingan selanjutnya. Hasil rakitan berhasil tetapi yang namanya rakitan tidak akan berfungsi sempurna, apalagi yang menghuni pondok bukan saya tetapi paman. Charger Controller rakitan perlu pemeliharaan rutin sedangkan jarak rumah saya ke kebun cukup jauh sekitar 25 kilo. Karena Charger Controller rakitan sering macet maka saya sering bolak-balik kekebun untukuk memperbaikinya karena paman sering mengalami mati lampu kayak PLN.
Panel Surya 50 WP di Kebun
Panel Surya 50 Wp dan Charger Controller
Sebelumnya saya belum menjelaskan apa fungsi dari Charger Controller tersebut, Charger Controller pada Panel Surya sama fungsinya dengan Charger Aki Otomatisyaitu memutuskan arus pengisian secara otomatis jika Aki sudah penuh dan mengisi Aki secara otomatis saat Aki sudah mulai lemah. Charger Controller yang baik juga dilengkap dengan pemutusan rangkaian kebeban jika terjadi overload atau hubung singkat.Dengan menggunakan Charger Controller diharapkan Aki akan awet dan berumur panjang tidak cepat soak. Demikianlah fungsi dari Charger Controller pada Panel Surya.
- Kembali lagi ke permasalahan, yaitu Aki kok bisa awet tanpa pemakaian Charger Controller. Dari analisa saya kenapa bisa demikian ini sebabkana oleh beberapa hal yaitu :Panel Surya yang dipakai berdaya 50 Wp dengan kemampuan menghasilkan arus maksimal 2,8 Ampere
- Aki yang saya pasang berkapasitas 32 Ah, berarti Aki ini maksimum arus pengisian tidak lebih dari 10% dari kapasitasnya yaitu 3,2 Ampere selama 10 jam. Ini sesuai dengan arus maksimal 2,8 Ampere yang dihasilkan Panel Surya.
- Setiap malam Aki habis dipakai, sehingga setiap siang Aki diisi selama lebih kurang 10 jam, sesuai dengan lamanya cahaya matahari bisa bersinar dalam sehari. Jadi Aki tidak pernah mengalami kelebihan pengisian yang mengakibatkan Aki cepat soak atau rusak.
Saya memperkenalkan sebuah produk Kit Charger Aki Otomatis Tanpa Relay sebagai alternatif dari sebuah controller untuk Tenaga Surya yang berdaya kecil antara 10 s/d 50 wp yang harganya hanya Rp. 60000. Silahkan kunjungi link tersebut ya..!!
Note: Only a member of this blog may post a comment.