Bagian horizontal merupakan bagian kedua yang sangat vital pada televisi setelah Bagian Power Supply karena pada bagian ini catu daya kedua dihasilkan, seperti catu daya ke RGB, ke Penguat Vertikal, heater, dan catu 12 V dc. Kerusakan horizontal tv mengakibatkan:
1. Televisi mati (tapi power supply tidak rusak), kadang ada suara derit atau nyit-nyit
2. Tidak ada cahaya (raster) pada televisi.
3. Layar berbentuk oval atau trapesium diikuti oleh bayang pelangi.
4. Layar hanya segaris vertikal.
5. Layar tidak penuh kiri atau kanan.
6. Layar terlalu lebar.
7. Gambar berlari-lari ke arah horizontal (rolling horizontal).
8. Transistor penguat horizontal putus terus (rusak lagi setelah diganti).
9. Layar bergaris-garis buku (blanking).
Sebelum memeriksa bagian horizontal tv, pastikan dulu bahwa bagian power supply dalam kondisi baik. Hal ini sangat perlu dilakukan karena kedua bagian ini sangat bertalian dan saling mendukung. Memastikan yang rusak pada bagian power supply atau pada bagian horizontal dapat dilakukan dengan cara mengamati keadaan saat televisi dihidupkan atau dengan cara sistem potong (melokalisasi) bagian yang diduga rusak. Cara mengamati keadaannya yaitu dengan hidupkan televisi, kemudian amati, baik langsung maupun menggunakan alat ukur. Jika terlihat ada tegangan yang keluar dan power supply (hidup sebentar), kemudian mati lagi, keadaan seperti ini kemungkinan kerusakannya bukan pada power supply, melainkan pada rangkaian lain yang membuat rangkaian power mati lagi. Dugaan penyebabnya dari rangkaian horizontal. Cara seperti ini hanya perumpamaan. Untuk memastikannya, tentunya memakai alat ukur pada titik tertentu yang diduga sebagai sumber tegangan utama yang diperlukan tiap blok rangkaian.
Bagian dari Horizontal Tv
- Mencari Kerusakan pada Bagian V cc-H, Osilator-H, dan H-output
Kerusakan pada bagian V cc horizontal dapat mengakibatkan televisi tidak bekerja sama sekali. V cc horizontal bersumber pada power supply kisaran tegangan 5 V dc—12 V dc. V cc horizontal merupakan sumber tenaga untuk catu osilator horizontal dan horizontal output yang selanjutnya diumpankan ke rangkaian horizontal driver (HDT).
Osilator horizontal berguna untuk membangkitkan sinyal gigi gergaji dengan frekuensi 15,625 kHz. Jika bagian ini bermasalah, dapat mengakibatkan transistor penguat horizontal rusak atau dapat juga mengakibatkan gambar bergerigi pada tepi kiri-kanan layar, juga dapat menyebabkan gambar rolling ke arah horizontal.
Horizontal output keluar dan bagian horizontal untuk diumpankan ke driver horizontal. Selanjutnya, dikuatkan oleh transistor penguat horizontal. Bagian ini juga penentu bagian horizontal. Semua komponen yang berhubungan dengan lingkaran merah putus-putus dapat mengalami kerusakan yang mengakibatkan bagian horizontal mengalami gangguan.
- Mencari Kerusakan pada Rangkaian HDT
Rangkaian horizontal driver merupakan rangkaian penyangga, keluaran dan horizontal output sebelum diumpankan ke penguat horizontal. Rangkaian ini terdiri atas tiga komponen utama yang selalu mengalami kerusakan, yaitu resistor, HDT, dan transistor penguat.
Rangkaian Horizontal Driver (HDT)
Skema Rangkaian HDT
Komponen yang ditandai garis putus-putus rentan terhadap kerusakan pada bagian HDT. Jika salah satu saja dan komponen tersebut rusak, keseluruhan rangkaian pada televisi tidak akan bekerja.
- Mencari Kerusakan pada FBT dan Penguat Horizontal
Komponen yang sering rusak pada bagian horizontal adalah transistor penguat horizontal. Umumnya, transistor ini rusak karena terlalu panas atau karena kapasitor pada kolektornya dengan nilai 8n2 berubah nilai menjadi lebih kecil. Yoke transistor horizontal sering juga mengalami kerusakan. Hanya panas, tidak sampai membuat transistor tersebut putus atau short. Namun, jika FBT yang rusak, transistor penguat horizontal juga dapat rusak. Kerusakan horizontal tv mengakibatkan sebagian rangkaian tidak bekerja karena sebagian rangkaian memperoleh catu dari FBT.
Semua komponen yang dilingkari garis putus-putus sangat rentan terhadap kerusakan. Resitor fuse catu FBT, kalau rusak, biasanya disebabkan oleh transistor penguat horizontal atau FBT yang rusak. Transistor penguat horizontal akan rusak jika C 435 (8n2) rusak (kapasitasnya berkurang lebih dari setengah kapasitasnya) atau jika FBT rusak. FBT akan rusak jika isolasi kawat email terkelupas akibat kepanasan atau memiliki beban lebih pada tegangan keluarannya.
Untuk memastikan apakah FBT rusak, lepaskan solderan kolektor transistor penguat, lalu ukur tegangan pada kaki FBT yang berhubungan dengan kolektor transistor. Jika tegangan ada sebesar 110 V dc dengan menggunakan probe multitester hubungkan lagi kaki kolektor transistor tersebut ke PCB. Jika tegangan langsung turun, dapat dipastikan FBT rusak, tapi dengan catatan bahwa semua jalur bebas dilepaskan solderannya, seperti jalur 16 V dc, 24 V dc, dan 180 V dc.
Untuk mengganti FBT yang rusak, ada beberapa tipe FBT yang tidak ada dijual di pasaran. Namun, FBT ada Persamaannya. FBT juga dapat dimodifikasi dengan cara memperhatikan output tegangan FBT asli dan FBT pengganti. Jika letak kakinya berbeda-beda, cukup disambungkan dengan menggunakan kabel. Hal yang perlu diperhatikan dalam memodifikasi FBT adalah input CRT jangan terpasang sama sekali karena dikhawatirkan tegangan heater terlalu tinggi sehingga merusakkan CRT. Saat memodifikasi FBT, yang perlu diperhatikan adalah tegangan catu + dan tegangan yang terhubung ke kolektor transistor penguat horizontal serta ground. Setelah ketiga kaki FBT terpasang, lakukan pengukuran tegangan keluaran, yaitu 16 V dc, 24 V dc, dan 6 V ac untuk heater. Juga perlu diraba transistor penguat horizontal panas atau tidak.
Yoke pada Sebuah Tv
Membuka yoke dapat dilakukan dengan mengendorkan terlebih dulu baut yang ada pada yoke, tentunya setelah membuka PCB input CRT. Kemudian, putar dengan kedua tangan ke arah kin dan kanan. Setelah kira-kira terasa longgar, yoke ditarik ke belakang, dengan demikian akan terlepas dari CRT. Jika yoke rusak kalau memungkinkan dapat diperbaki. Jika tidak ganti dengan ukuran yang sama dengan mengukur bentuk dan tahanan pada konektor horizontalnya.
Note: Only a member of this blog may post a comment.