Transistor bipolar mempunyai tiga buah kaki yaitu Basis (B), Colektor (C), dan Emitor (E). Pada badan transistor tidak satupun pabrik yang menulis nama kaki-kaki transistor tersebut, padahal kalau pabrik mau menuliskan letak nama kaki –kaki tersebut tidaklah sulit karena ukuran transisitor relative besar. Tapi kenapa tidak ditulis ya?coba cari sendiri alasannya. Terkadang menentukan nama kaki-kaki transistror kita sering mengalami kesulitan kecuali untuk teknisi elektronika yang sudah berpengalaman, tapi bagi yang baru belajar akan mengalami kesulitan.
Bentuk Fisik Beberapa Transistor
Sebenarnya menentukan nama kaki-kaki transistor cukuplah muda, ada jenis transistor yang paling muda menentukan letak kakinya yaitu transistor jenis transistor daya yang berbentuk persegi/pipih dan transistor jengkolan. Kedua jenis transistor tersebut biasanya mempunyai arus kolektor yang relative besar. Transistor berbentuk persegi/ pipih seperti TIP41C, TIP32A, D313, D140, D139 dan sebagainya dapat hanya dihafalkan letak nama kaki-kaki transistor sebut, caranya begini :
- Posisikan transistor tegak kearah kita dengan kode yang dapat kita baca (tidak terbalik)
- Mulailah dengan dengan melihat kaki-kaki-transistor dari arah kiri ke kanan
- Kaki yang paling kiri adalah basis (B), kaki paling tengah colektor (C), kaki paling kanan adalah emitor (E).
- Tetapi ada yang kebalikan dari kanan ke kiri, tetapi kaki tengah masih kolektor misalnya BD140, BD139 seperti pada gambar di bawah ini,
Letak Kaki-kaki dari beberapa Transistor
Lalu bagaimana dengan transistor jengkolan misal 2N3055, 2N2955 dan lain-lain, begini caranya :
- Kaki transistor yang terhubung dengan badannya adalah kaki kolektor (E), sekarang tinggal mencari kaki basis (B), dan emitor (E).
- Cari kaki basisi (B) dengan multitester seperti langkah cara menentukan transistor NPN dan PNP pada artikel saya yang berjudul Cara Mengetes Transistor disini
- Jika kaki basis (B) sudah ditemukan sudah pasti kaki emitor (E) juga telah kita temukan.
- Posisikan transistor tegak dengan posisi kode di badan transistor bisa kita baca (tidak terbalik)
- Lalu tentukan letak kaki basis dengan multitester seperti langkah menentukan transistor NPN dan PNP.
- Jika posisi basis(B) terletak di paling kiri, ini berarti kaki kolektor (C) di tengah dan emitor (E) sebelah kanan.
- Jika posisi basis (B) disebelah kanan berarti Emitor (E) sebelah kiiri, sedangkan ditengah adalah kolektor.
- Jika basis (B) ditengah dimana letak kolektor dan emitornya?Caranya lihat pada gambar di bawah ini :
Transistor Type NPN
Pada gambar di atas pindahkan sakelar pemilih di x10, jika transistor bertype NPN beri bias positif (+) pada kaki basis dengan cara menyentuhkan satu jari tangan ke kaki basis (B) dan dan satu jari tangan ke probe berwarna merah (sentu bagian logamnya) dan probe merah kekaki salah satu transistor msalnya X (Probe/pencolok harus di balik yaitu probe merah di terminal negatif multitester dan probe hitam di terminal positif, tujuannya agar warna probe sesuai dengan polaritas batere di dalam multitester jika yang digunakan multitester analog/jarum). Probe hitam kekaki transistor yang lain misalnya Y. Catat pergerakan jarum pada multitester (posisi sakelar multitester di x10).
Kemudian ulangi dengan memberi bias positif pada kaki basis seperti yang kita lakukan tadi (sakelar pemilih x10). Sekarang pindakan probe merah kekaki Y, jari tangan tetap menyentuh basis dan jari tangan satunya di probe merah (sentuh logam probenya), dan probe hitam di kaki X (sakelar pemilih x10). Lihat pergerakan jarum pada multitester, bandingkan pergerakan jarum probe merah di X dengan probe merah di Y mana pergerakan jarum yang lebih jauh? Jika pergerakan jarum probe merah di Y yang paling jauh dapat disimpulkan kaki colektor (C) berada pada kaki Y.
Transistor Type PNP
Sama seperti pada transistor type NPN, tetapi pada transistor PNP pada kaki basis dibias negatif (-) dengan cara satu jari tangan menyentuh kaki basis dan satu jari lagi menyentuh konektor logam probe hitam. Hubungkan probe merah di kaki X dan probe hitam di kaki Y. Catat pergerakan jarum multitester.
Beri bias negatif basis seperti yang baru saja kita bahas tadi, dan hubungkan probe merah di kaki Y dan probe hitam di kaki X (jari tangan menyentuh basis dan jari lainnya dilogam probe hitam). Catat pergerakan jarum multitester, lalu bandingkan dengan yang pertama tadi. Jika pergerakan jarum saat probe hitam dihubungkan di kaki X lebih jauh berarti kaki Emitor di X sedangkan colektor di Y.
Transistor Type PNP
Sama seperti pada transistor type NPN, tetapi pada transistor PNP pada kaki basis dibias negatif (-) dengan cara satu jari tangan menyentuh kaki basis dan satu jari lagi menyentuh konektor logam probe hitam. Hubungkan probe merah di kaki X dan probe hitam di kaki Y. Catat pergerakan jarum multitester.
Beri bias negatif basis seperti yang baru saja kita bahas tadi, dan hubungkan probe merah di kaki Y dan probe hitam di kaki X (jari tangan menyentuh basis dan jari lainnya dilogam probe hitam). Catat pergerakan jarum multitester, lalu bandingkan dengan yang pertama tadi. Jika pergerakan jarum saat probe hitam dihubungkan di kaki X lebih jauh berarti kaki Emitor di X sedangkan colektor di Y.
Sekarang ada lagi bentuk transistor seperti silinder/ tabung (lihat gambar bentuk fisik transistor di atas yang paling kanan), dimana chasingnya terbuat dari logam misalnya BC107, BC108 dan lain-lain, yang mempunyai tiga kaki, jenis transistor ini sangat jarang kita lihat tetapi ada. Caranya sama seperti langkah nomor lima pada langkah-langkah di atas. Begitulah cara menentukan nama kaki-kaki transistor, maksudnya letak basis, kolektor, dan emitor. Untuk transistor jenis NPN dan PNP caranya sama.
Note: Only a member of this blog may post a comment.